POLITEKNIK KODIKLATAD
JURUSAN TEKNIK KOMUNIKASI






DISUSUN OLEH  :
Nama        :    Serda Arief Rahman Bintoro.     (20190435-E)            

TEKNIK KOMUNIKASI D4 ANGKATAN IV
BATU,        OKTOBER 2019

PERCOBAAN 13
MEMBUAT RANGKAIAN COUNTER UP BCD TO SEVEN SEGMEN

1.         Tujuan                       :  Agar Bamasis dapat membuat Rangkaian Counter Up BCD to seven segmen.

2.         Alat dan Bahan       : 

1.            IC 4026
2.            IC 555
3.            VR
4.            SEVEN SEGMEN
5.            LIVE WARE

3.            Jelaskan :

Teori Dasar

a)     Jelaskan dan gambarkan tentang IC 4026




4026 IC adalah 16-pin CMOS tujuh-segmen kontra dari seri 4000. Ini jumlah jam pulsa dan mengembalikan output dalam bentuk yang dapat ditampilkan pada layar tujuh-segmen . Hal ini untuk menghindari menggunakan kode-biner desimal ke tujuh-segmen decoder, tetapi hanya dapat digunakan untuk menampilkan (desimal) 0-9 digit.
                IC CD4026 adalah jawaban untuk kebutuhan user akan sebuah IC yang dapat melakukan penghitungan sekaligus juga menyediakan decoder seven segment, tanpa perlu menambahkan lagi IC lain. Didalam IC CD4026 terdapat sebuah BCD counter, yaitu rangkaian counter yang menghitung dari 0 sampai 9 (= modulo 10).

               Display decoder dari CD4026 dibuat untuk mengendalikan langsung seven segment Common Cathode. Terdapat pula fasilitas clock in dan carry out untuk membuat beberapa IC 4026 dapat dirangkai membentuk counter yang lebih dari satu digit.

Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai IC CD4026:


www,niguru.com



b)     Jelaskan dan gambarkan tentang IC 555 sbg astabil multivibrator


     Astable multivibrator yang dibangun menggunakan IC pembangkit gelombang 555 cukup sederhana, karena hanya menambahkan fungsi rangkaian tangki selain IC 555 itu sendiri. IC pembangkit gelombang 555 merupkan chip yang didesain  khusus untuk keperluan pembangkit pulsa pada multivibrator dan timer. Tank circuit yang digunakan untuk membuat multivibrator astabil dengan IC 555 cukup menggunakan reistor (R) dan kapasitor (C). Rangkaian dasar multivibrator astabil yang dibangun menggunakan IC 555 dapat dilihat pada gambar rangkaian berikut.


Rangkaian Astable Multivibrator IC 555

                                                 


           Pada rangkaian tank cirucit multivibrator astabil dengan IC 555 diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor. Kemudian untuk merangkai tank circuit tersebut resistor RA dihubungkan antara +VCC dan terminal discharger (pin 7). Resistor RB dihubungkan antara pin 7 dengan terminal treshod (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara pin treshold dan ground. Triger (pin 2) dan input treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.

               Pada saat sumber tegangan pertama kali diberikan, kapasitor akan terisi melalui RA dan RB . Ketika tegangan pada pin 6 ada naik di atas dua pertigaVCC, maka terjadi perubahan kondisi pada komparator 1. Ini akan me-reset flip-flop dan outputnya akan berubah ke positif. Keluaran (pin 3) berubah low dan basis Q1 mendapat bias maju. Q1 mengosongkan muatan C lewat RB ke ground.


Bentuk Output Astabil Multivibrator IC 555


            Ketika tegangan pada kapasitor C turun sampai di bawah sepertigaVCC, ini akan memberikan energi ke komparator 2. Antara triger (pin 2) dan pin 6 masih terhubung bersama. Komparator 2 menyebabkan tegangan positif pada input set dari flip-flop dan memberikan output negatif. Output (pin 3) akan berubah ke harga +VCC dan terjadi proses pengosongan melalui (pin7). Kemudian C mulai terisi lagi ke harga VCC melalui RA dan RB. Kapasitor C akan terisi dengan harga berkisar antara sepertiga dan dua pertiga VCC.

             Frekuensi output astable multivibrator dinyatakan sebagai f = 1/T . Ini menunjukkan sebagai total waktu yang diperlukan untuk pengisian dan pengosongan kapasitor C. Waktu pengisian ditunjukkan oleh jarak t1 dan t3. Waktu pengosongan diberikan oleh t2 dan t4. Frekuensi kerja astabil multivibrator dengan IC 555 diatas dapat dirumuskan secara matematis, Nilai resistansi RA dan RB sangat penting untuk pengoperasian astable multivibrator. Jika RB lebih dari setengah harga RA, rangkaian tidak akan berosilasi. Harga ini menghalangi sinyal triger turun dari harga dua pertiga VCC ke sepertigaVCC. Ini berarti IC tidak mampu untuk memicu kembali secara mandiri atau tidak siap untuk operasi berikutnya.

c)     Jelaskan tentang Seven Segmen


LED 7 Segmen (Seven Segment LED)

            Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai penerangnya.  LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1 segmen titik yang menandakan “koma” Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display akan menampilkan angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.

Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah “LED 7 Segmen common Cathode” dan “LED 7 Segmen common Anode”.

LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)

          Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED.  Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.

4.     Langkah Percobaan
       
             Buat Rangkaian seperti pada Percobaan 13 A



     Buat Rangkaian seperti pada Percobaan 13 B


              Buat tabel Jika VR diputar


 NO
VR 
KET
OTPUT
1
2
3
4
1.
10%
           ON
2.
20%
  ON
3.
30%
  ON
4.
40%
           ON
5.
50%
  ON
6.
60%
  ON
7.
70%
  ON
8.
80%
  ON
9.
90%
  ON
10.
100%
  ON





5.         Analisa hasil Percobaan.

- Analisa jika switch diubah ON-OFF apa yang terjadi dengan Seven Segmen

         Dari analisa data diatas dapat di lihat IC 4026 dapat dijadikan sebagai rangkaian Penghitung Digital, Rangkaian ini dapat menghitung Maju (menghitung dari angka terkecil ke angka terbesar) dari 0 s.d 9, tanpa disulut pulsa astable, dengan cara menekan saklar tekan CLOCK (terhubung pada kaki 1 IC) dan hitungan dapat dikembalikan ke angka nol (0) dengan cara menekan saklar tekan RESET (terhubung pada kaki 10 IC).

- Analisa dari tabel konversi BCD ke Seven Segmen jika VR diputar 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%.




5.               6.         Kesimpulan.

                    Dari data di atas saat suatu Rangkaian Counter UP BCD diberi tegangan sebesar 9 Volt, yang di hubungkan dengan VR sebesar 1%-100%,yang dihubunghakan juga dengan IC 555 dan IC 4026 sebagai astabil Multivibrator dapat di ambil kesimpulan data sebagai berikut : Suatu Rangkaian Counter UP BCD dapat berjalan jika saklar di nyalakan (ON) Dan akan berhenti saat di tekan tombol (OFF), dari data pengamatan juga dapat di lihat bahwa kecepatan bergantinya suatu Rangkaian Counter UP BCD tergantung pada Kapasitas VR yang di berikan semakin kecil kapasitas VR maka semakin cepat bergantinya nyala lampu pada Rangkaian Counter UP BCD, begitupun sebaliknya semakin besar kapasitas VR yang diberikan dari rangkaian Counter UP BCD semakin lambat pula bergantinya nyala lampu pada Seven Segment, dan bergantinya lampu pada Rangkaian Counter UP BCD trersebut juga tak lepas dari peran IC 555 dan IC 4026 pada rangkaian tersebut yang berperas sebagai Astabil Multivibrator yang mengendalikan jalannya lampu pada Seven Segmen tersebut.